Air Sadah Minim Buih Saat Cuci Tangan, Ini Penjelasan dan Cara Mengatasinya

air sadah

Ketahuilah, air sadah, tidak baik digunakan mencuci tangan. Saat kita mencuci tangan, kadang kala sabun atau cairan pencuci yang kita gunakan seperti tidak berfungsi secara maksimal. Pemakaian sabun atau pencuci sudah cukup banyak, namun hanya sedikit buih yang timbul di tangan kita.  Begitu pula saat kita keramas, shampoo yang sudah digunakan sudah banyak, namun buih yang terdapat di rambut tidak maksimal.

Alhasil, kita terpaksa harus menambah sabun, shampoo atau cairan pencuci lagi, agar bisa memunculkan banyak buih.  Ini tentu akan membuat pemborosan bahan-bahan yang kita gunakan tersebut.

Tahukah Anda, jika minimnya buih shampoo atau sabun tersebut tidak serta merta karena produk yang kita gunakan untuk mencuci berbahan jelek atau kurang bagus. Bisa saja yang terjadi malah sebaliknya.

Untuk memastikannya, kita perlu menguji atau bahkan memeriksa air yang kita gunakan untuk mencuci tersebut. Pasalnya jika air yang kita gunakan mengandung mineral-mineral tertentu yang membuat sabun dan shampoo tidak mampu bekerja efektif dan maksimal.

Untuk mengetahuinya secara pasti, maka sebaiknya kita mengecek dengan mengukur tingkat kasadahan air  yang digunakan.

Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air. Ini biasanya adalah ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga bisa merupakan ion logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat.

Air sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air dengan kadar mineral yang rendah.

Metode paling sederhana untuk menentukan kesadahan air adalah dengan sabun. Dalam air lunak, sabun akan menghasilkan buih yang banyak. Pada air sadah, sabun tidak akan menghasilkan buih atau menghasilkan sangat sedikit buih. Kesadahan air total dinyatakan dalam satuan ppm berat per volume (w/v) dari CaCO3.

Selanjutnya untuk mengetahui jenis kesadahan air adalah dengan pemanasan. Jika ternyata setelah dilakukan pemanasan, sabun tetap sukar berbuih pada air yang sudah dipanaskan tersebut, maka air yang anda gunakan adalah air sadah tetap.

Air sadah sendiri sebenarnya tidak begitu berbahaya apa bila diminum. Akan tetapi air sadah ini dapat menyebabkan beberapa masalah. Misalnya dapat menyebabkan pengendapan mineral, yang menyumbat saluran pipa dan keran.

Selain itu air sadah ini bisa menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga, pasalnya air sadah yang bercampur dengan sabun tidak dapat membentuk buih, tetapi malah membentuk gumpalan soap scum (sampah sabun) yang justru sulit dihilangkan.

Efek ini timbul karena ion 2+ yang menghancurkan sifat surfaktan dari sabun dengan membentuk endapan padat yakni sampah sabun tersebut. Komponen utama dari sampah tersebut adalah kalsium stearat, yang muncul dari stearat natrium, komponen utama dari sabun.

Untuk industri, kesadahan air selalu diawasi secara ketat agar tidak menimbulkan kerugian. Pada industri yang menggunakan ketel uap, air yang digunakan harus terbebas dari kesadahan. Pasalnya kalsium dan magnesium karbonat bisa mengendap pada permukaan pipa dan permukaan penukar panas.

Presipitasi atau pengendapan ini terutama disebabkan oleh dekomposisi termal ion bikarbonat, tetapi bisa juga terjadi sampai batas tertentu walaupun tanpa adanya ion tersebut. Penumpukan endapan ini dapat mengakibatkan terhambatnya aliran air di dalam pipa. Dalam ketel uap, endapan mengganggu aliran panas ke dalam air, mengurangi efisiensi pemanasan dan memungkinkan komponen logam ketel uap terlalu panas.

Bahkan dalam sistem bertekanan, panas berlebih ini dapat menyebabkan kegagalan ketel uap. Kerusakan yang disebabkan oleh endapan kalsium karbonat bervariasi tergantung pada bentuk kristal, misalnya, kalsit atau aragonit.

Jenis Air Sadah

Terdapat dua jenis air sadah yang biasa kita temui. Pertama air sadah tetap, yang mengandung anion selain ion bikarbonat, misalnya dapat berupa ion Cl-, NO3- dan SO42-. Senyawa yang terlarut biasanya kalsium klorida (CaCl2), kalsium nitrat (Ca(NO3)2), kalsium sulfat (CaSO4), magnesium klorida (MgCl2), magnesium nitrat (Mg(NO3)2), dan magnesium sulfat (MgSO4).

Air yang mengandung senyawa disebut air sadah tetap, karena kesadahannya tidak bisa dihilangkan hanya dengan cara pemanasan.

Kedua adalah air sadah  yakni air yang mengandung ion bikarbonat (HCO3-), atau air yang mengandung senyawa kalsium bikarbonat (Ca(HCO3)2) dan atau magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2). Air yang mengandung ion atau senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan dengan pemanasan air, sehingga air tersebut terbebas dari ion Ca2+ dan atau Mg2+.

Untuk membebaskan air sadah tetap, harus dilakukan dengan cara kimia, yaitu dengan mereaksikan air tersebut dengan zat-zat kimia tertentu. Pereaksi yang digunakan adalah larutan karbonat, yaitu Na2CO3 (aq) atau K2CO3 (aq). Penambahan larutan karbonat dimaksudkan untuk mengendapkan ion Ca2+ dan atau Mg2+.

Dalam dunia industri, penghilangan kesadahan air yang sering dilakukan adalah melalui penyaringan dengan menggunakan berbagai zat.

Resin (Pengikat Kation dan Anion)

Resin adalah zat polimer alami ataupun sintetik yang salah satu fungsinya adalah dapat mengikat kation dan anion tertentu. Secara teknis, air sadah dilewatkan melalui suatu wadah yang berisi resin pengikat kation dan anion. Ini yang akan menjadi filter untuk membersihkan air sadah, sehingga diharapkan kation Ca2+ dan Mg2+ dapat diikat resin. Dengan demikian, air tersebut akan terbebas dari kesadahan.

Zeolit

Zeolit mempunyai struktur tiga dimensi yang memiliki pori-pori yang dapat dilewati air. Ion Ca2+ dan Mg2+ akan ditukar dengan ion Na+ dan K+ dari zeolit, sehingga air tersebut terbebas dari kesadahan.

Untuk menghilangkan kesadahan sementara ataupun kesadahan tetap pada air yang anda gunakan di rumah dapat dilakukan dengan menggunakan zeolit.  Dalam proses ini cukup menyediakan tong yang   dapat menampung zeolit. Pada dasar tong sudah dibuat keran. Air yang akan anda gunakan dilewatkan pada zeolit terlebih dahulu. Air yang telah dilewatkan pada zeolit dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga, seperti mencuci, mandi dan keperluan masak.

Zeolit memiliki kapasitas untuk menukar ion, artinya anda tidak dapat menggunakan zeolit yang sama untuk selamanya. Sehingga pada rentang waktu tertentu harus diganti.

Untuk lebih jelasnya lagi, maka Anda dapat menghubungi PT Wira Tirta Lestari, untuk mendapatkan keterangan dan bantuan yang lebih jelas guna menghilangkan tingkat kesadahan pada Air yang Anda gunakan