Sinar Ultraviolet Dapat Membunuh Virus Corona

Virus Corona
Sinar Ultraviolet

Sinar  ultraviolet  adalah cahaya yang tidak terlihat dengan frekuensi elektromagnetik yang lebih tinggi daripada cahaya yang tampak. Sinar matahari adalah sumber  sinar UV  yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kanker kulit. Cahaya matahari terdiri dari tiga jenis sinar, yaitu UVA, UVB, dan UVC. Penggunaan jenis cahaya yang dapat membunuh virus corona adalah UVC.

Sinar UV C adalah jenis ultraviolet yang paling efektif untuk membunuh kuman dan kerap digunakan untuk mendisinfeksi permukaan, udara, serta cairan. Metode yang dilakukan untuk membunuh kuman, seperti virus dan bakteri yaitu dengan merusak asam nukleat dan proteinnya. Kerusakan ini membuat kuman tidak dapat melakukan proses yang dibutuhkan untuk bertahap hidup.

UV-C Knowledge

Sinar UV C mengandung energi yang paling banyak dibandingkan dua jenis lainnya. Karena memiliki gelombang energi terpendek, sinar UV C tidak dapat sampai ke permukaan bumi karena terhalang oleh lapisan ozon di atmosfer, jadi kamu kemungkinan tidak terpapar oleh jenis sinar ini setiap hari. Namun, ada berbagai sumber sinar UV C buatan manusia yang dapat digunakan.

Namun benarkah jika sinar ultraviolet ampuh untuk membunuh virus corona?

Dilansir Live Science, Minggu (12/7/2020), benar, bahwa sinar UV bisa membunuh virus corona SARS-CoV-2. Namun dengan syarat dibutuhkan jenis UV yang tepat dalam dosis yang tepat, dan dilakukan oleh para profesional terlatih.

Indermeet Kohli

Indermeet Kohli, seorang fisikawan yang mempelajari photomedicine di bidang dermatologi di Henry Ford Hospital di Detroit mengatakan bahwa UV C telah digunakan selama bertahun-tahun, dan UVC pada panjang gelombang tertentu, 254 nanometer, telah berhasil digunakan untuk menonaktifkan influenza H1N1 dan virus corona lainnya, seperti virus pernapasan akut parah (SARS-CoV) dan Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV). Sebuah studi yang diterbitkan 26 Juni di database pracetak medRxiv dari kolega Kohli yang menunggu tinjauan sejawat sekarang mengonfirmasi bahwa UVC juga membunuh SARS-CoV-2. UVC-254 bekerja karena panjang gelombang ini menyebabkan lesi pada DNA dan RNA. Paparan yang cukup terhadap UVC-254 merusak DNA dan RNA sehingga tidak dapat mereplikasi, secara efektif membunuh atau menonaktifkan mikroorganisme atau virus. Tetapi kemampuan merusak DNA UV C membuatnya sangat berbahaya bagi kulit dan mata manusia. Dia memperingatkan bahwa teknologi desinfeksi UV C harus diserahkan kepada fasilitas medis dan dievaluasi keamanan dan kemanjurannya oleh tim dengan keahlian di bidang fotomedis dan fotobiologi.

American Journal of Infection Control (AJIC)

Studi yang dilakukan oleh American Journal of Infection Control (AJIC)  juga menyebutkan bahwa sinar UV C ampuh untuk membunuh SARS-CoV-2 pada permukaan sekitar laboratorium. Dijelaskan jika sinar ultraviolet ini ampuh untuk mengurangi jumlah virus corona yang masih hidup sebesar 99,7 persen hanya dalam 30 detik saja. Jenis sinar UV C yang digunakan pada penelitian ini disebut dengan sinar UVC jauh, yang panjang gelombangnya di kisaran 207 hingga 222 nanometer. Penggunaan alat ini juga tidak terlalu berbahaya bagi kulit dan mata dibandingkan jenis sinar UVC lainnya. Selain itu American Journal of infection Control (AJIC) juga menyebutkan jika penggunaan sinar UV C ampuh untuk membunuh sebagian besar virus penyebab COVID-19 ini di dalam cairan. Paparan sinar ultraviolet tersebut dapat sepenuhnya membunuh virus yang ada dalam waktu 9 menit.

Dikutip dari jurnal terbitan Scientific Reports, penggunaan sinar UV C jauh mampu membunuh dua jenis virus corona yang berterbangan di udara. Jenis virus tersebut adalah 229E dan OC43, yang dapat menyebabkan flu biasa pada manusia. Kesimpulan yang diambil adalah sinar ultraviolet ini dapat membunuh 99,9 persen virus penyebab COVID-19 yang ada di udara dengan waktu 25 menit. Dipercaya jika hal ini juga ampuh terhadap SARS-CoV-2.

Itulah fakta tentang penggunaan sinar ultraviolet jenis UV C yang dapat ampuh untuk membunuh virus corona yang berada di sekitar kamu. Namun perlu diperhatikan bahwa UV C ini sangat berbahaya bagi kulit dan mata manusia, dan teknologi desinfeksi UV C harus diserahkan kepada fasilitas medis dan dievaluasi keamanan dan kemanjurannya oleh tim dengan keahlian di bidang fotomedis dan fotobiologi.

Terakhir, berhati-hatilah dalam membeli UV C di platform jual beli online karena marak barang tiruan dan tidak dapat dijamin kualitas dan keamanannya. Pastikan UV C-nya memang berfungsi untuk membunuh mikroorganisme (germicidal). Belilah pada  distributor  yang resmi dan cek fungsi lampunya secara berkala untuk memastikan efektivitasnya. Semoga dengan adanya informasi ini, tidak ada penyalahgunaan terhadap sinar UV C yang sedang marak saat ini. Selalu bijak dan berhati-hatilah saat menggunakan alat ini.

+6281319777250
SiteLock